Kata Kunci : Tingkat Pendidikan,
Produktivitas Kerja
Perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini mengalami pasang surut akibat
krisis moneter yang terjadi di negara kita. Selain itu hendaknya disadari bahwa
dimasa sekarang ini mereka berada dalam suatu persaingan yang semakin ketat dan
sebuah tantangan besar yaitu era perdagangan global abad 21. Usaha yang dapat
bertahan hidup hanyalah mereka yang tanggap dalam memperbaiki kualitas, efisien
serta mampu mengantisipasi keinginan dan kebutuhan pasar. Oleh karena itu
diperlukan karyawan yang memiliki tingkat produktivitas kerja yang tinggi agar
produksi dapat tercapai sesuai dengan target. Karyawan merupakan aset yang
berperan penting dalam perusahaan, dengan demikian perlu untuk diperhatikan
latar belakang tingkat pendidikannya karena tingkat pendidikan yang dimiliki
seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap dan tingkah lakunya dan diyakini
bahwa karyawan yang berpendidikan tinggi lebih tinggi pula produktivitasnya
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) apakah ada pengaruh
tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada
Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul dan (2) seberapa besar pengaruh tingkat
pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten
Bantul. Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
tingkat pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di
Kabupaten Bantul dan (2) Mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan
karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul.
Populasi penelitian ini adalah karyawan bagian produksi pada Maharani
Handicraft di Kabupaten Bantul yang berjumlah 68 orang. Karena jumlah
populasi kurang dari 100 maka sampel sejumlah populasi yang ada. Ada 2
(dua) variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: (1) tingkat pendidikan
dan (2) produktivitas kerja. Metode pengumpulan data ini adalah angket dan
dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif
persentase dan regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di
Kabupaten Bantul. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien R sebesar 0,715
dan taraf signifikansi ada F hitung yaitu sebesar 0,000 (di bawah 0,05) yang
dapat diintepretasikan bahwa setiap kenaikan indeks tingkat pendidikan akan
diikuti pula oleh kenaikan produktivitas kerja secara signifikan dan
sebaliknya.
Besarnya kontribusi nyata
Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh variabel-variabel motivasi yang terdiri atas kebutuhan
fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja, kebutuhan sosial,
kebutuhan penghargaan serta kebutuhan aktualisasi terhadap produktivitas tenaga
kerja karyawan pada industri rumah tangga di Kabupaten Sidoarjo. Disamping itu
juga ingin diketahui cariabel mana yang mempunyai pengaruh yang kuat atau
dominan terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan.
Adapun data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui survei
terhadap 40 (empat puluh) responden industri rumah tangga yang berlokasi di 4
(empat) kecamatan yaitu : Kecamatan Tanggulangin, Candi, Buduran dan Waru di
wilayah Kabupaten Sidoarjo. Teknik pengumpulan data yang diambil dengan
menggunakan Teknik Non Proporsional Stratified Random Sampling.
Untuk menguji kesahihan dan keandalan intrumen penelitian digunakan analisis
validitas dan reabilitas. Teknik validitas yang digunakan adalah construct
validity sedangkan teknik reabilitas adalah split-half method (belah dua).
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda. Model ini dipilih karena dalam penelitian ini ingin mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel-variabel motivasi yang
terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja,
kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan serta kebutuhan aktualisasi secara
serempak menunjukkan pengaruh yang bermakna terhadap produktivitas tenaga kerja
karyawan pada industri rumah tangga di Kabupaten Sidoarjo.
Dari hasil pengujian secara parsial maupun simultan diketahui kebutuhan
fisiologis mempunya pengaruh yang paling kuat diantara variabel lainnya
terutama untuk Kecamatan Candi. Hal ini sesuai dengan jenis industri rumah
tangga di kecamatan tersebut yaitu sayangan dan industri tempe. Dimana industri
rumah tangga ini memberikan upah yang lebih rendah dibandingkan dengan industri
yang berlokasi di tiga kecamatan lainnya (Kecamatan Tanggulangin, Buduran dan
Waru) yang memproduksi tas, koper ataupun sepatu serta kerajinan kulit.
Selanjutnya dari semua hasil perhitungan baik yang menggunakan data gabungan
seluruh kecamatan maupun untuk masing-masing kecamatan, variabel kebutuhan
aktualisasi diri didapatkan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan
produktivitas tenaga kerja. Hal ini terbukti dengan didapatkannya nilai
koefisien regresi dan nilai t hitungnya yang rendah. Sesuai dengan teori bahwa
kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang paling akhir sendiri
pemenuhannya setelah ke empat kebutuhan lainnya terpenuhi. Kondisi ini didukung
oleh rendahnya tingkat pendidikan para tenaga kerja karyawan yang tercermin
dari hasil pengumpulan data melalui kuisioner.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengusaha industri rumah tangga
yang ada di Kabupaten Sidoarjo sebagai masukan yang berupa informasi tentang
pengaruh variabel-variabel motivasi terhadap produktivitas tenaga kerja
karyawan, yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
kebijakan untuk memotivasi pekerjanya.
Kata kunci : motivasi, produktivitas, tenaga kerja, kebutuhan dan industri
rumah tangga.
Penelitian
ini didasarkan pada tinjauan teoritis dan empiris untuk menjelaskan pengaruh
effektifitas penilaian kinerja, efektifitas penggajian berdasar nilai kinerja
dan efektifitas keterbukaan nilai kinerja terhadap motivasi kerja pekerja.
Penelitian dilakukan pada pekerja bottom line di perusahaan rokok PT. ”G”dengan
melakukan kuisioner dan wawancara terhadap sampel sejumlah 142 orang pekerja
tetap. Hasil penelitian mengungkapkan pengaruh variabel independen; efektifitas
penilaian kinerja dan efektifitas keterbukaan nilai berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen yaitu motivasi kerja pekerja. Sedang pengaruh
efektifitas penggajian berdasar nilai kinerja tidak berpengaruh langsung
terhadap motivasi kerja pekerja. 88,02 % responden menyatakan setuju dengan
sistem pengajian berdasar nilai kinerja Hasil analisa jalur mengungkap variabel
efektifitas penilaian kinerja memiliki pengaruh langsung dan tak langsung
terhadap motivasi kerja pekerja. Efektifitas penggajian berdasar nilai kinerja
tidak memiliki pengaruh langsung, namun memiliki pengaruh tidak langsung
terhadap motivasi kerja pekerja. Sedang efektifitas keterbukaan nilai memiliki
pengaruh langsung saja pada variabel motivasi kerja pekerja. Secara simultan
model penelitian ketiga variabel independen tersebut memiliki pengaruh sebasar
95.5 % terhadap motivasi kerja pekerja.
kata kunci: penilaian kinerja,
penggajian berdasar nilai kinerja, keterbukaan nilai kinerja dan motivasi kerja
pekerja.
Tema :
Pengaruh fasilitas terhadap kinerja karyawan
Kata
kunci : kedisiplinan karyawan dan
kinerja karyawan yang baik
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Perusahaan
adalah tempat terjadinya kegiatan dan berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap
perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi
perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk
perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang
terdaftar di pemerintah secara resmi.Oleh sebab itu, antara perusahaan dengan karyawan harus
dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Faktor-faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
adalah disiplin kerja.Disipilin kerja karyawan sangat diharapkan oleh
perusahaan dalam rangka merealisasikan tujuan perusahaan, baik tujuan jangka
pendek maupun jangka panjang.Disiplin kerja adalah prosedur yang mengoreksi
atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Sehingga
tingkat disiplin harus tertanam dari diri masing-masing supaya bisa bkerja
sengan tim didalam sebuah organisasi, type disiplin ada 2 yaitu disiplin
preventif dan disiplin korektif.
beberapa tujuan tindakan disiplin
diantaranya adalah :
menciptakan bahwa perilaku-perilaku kar yawan konsisten dengan aturanaturan
perusahaan, menciptakan atau memperta hankan rasa hormat dan saling percaya
diantara pimpinan dan bawahan, membantu karyawan supaya menjadi lebih
produktif. Adapun jenis-jenis masalah disiplin karyawan antara lain (Henry
Simamora, 1996: 749) adalah :
- Ketidakhadiran dan keterlambatan
- Sikap buruk dan tidak loyal
- Kecerobohan dan kelataan
- Pembangkangan atasan
- Perkelahian
- Pelanggaran-pelanggaran peraturan perusahaan
- Kinerja yang buruk
- Perlambatan kerja
Agus Mulyono dan Indriyo Gitosudarmo
(2001: 22).Agus Mulyono dan Indriyo Gito Mulyono, (2001: 54) “Bahwa pada
tingkat perusahaan pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana manajemen
untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi.” Pertama dengan pemberitaan
awal instansi dan pelaksanaan suatu sistem pengukuran akan meninggikan
kesadaran pegawai dan minatnya pada tingkat dan rangkaian produktivitas.
Diskusi-diskusi pada umumnya para karyawan menghendaki tempat-tempat kerja yang
menyenangkan, aman, dan cukup terang, udara yang selalu segar dan jam kerja
yang tidak terlalu lama.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka penulis merumuskan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
- Bagaimana cara memotivasi karyawan supaya mempunyai disiplin keja
?
- Apakah fasilitas mempunyai pengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan pada perusahaan?
Tujuan penelitian
Penulisan ini bertujuan memberikan masukan yang mungkin berguna bagi
perkembangan perusahaan yang berkaitan dengan karyawan yang meliputi :
disiplin kerja, dan fasilitas kerja karyawan akan dapat diketahui produktivitas
kerja karyawan secara finansial dan secara maksimal.
Daftar pustaka :
Manullang, S. 1993. Produktivitas
Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bina Aksara.
Moh As’ad, 1999, Psikologi Industri, Liberty, Yogyakarta