Tugas
softskill pelanggaran etika bisnis yang terjadi pada era globalisasi
Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan
salah.studi ini berkonsentrasi pada standart moral sebagaimana telah diterapkan
dalam kebijakan,institusi, dan perilaku bisnis.etika bisnis juga merupakan
standart formal yang diterapkan kedalam system dan organisasi yang digunakan
masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan
diterapkan kepada orang-orang yang ada dalam organisasi.
globalisasi
Globalisasi adalah nama dari revolusi dunia yang
hampir menyentuh seluruh sendi kehidupan manusia, bahkan menyentuh relung hati
yang paling dalam. Dari sisi ekonomi, globalisasi ditandai dengan adanya
kapatilisme pasar bebas. “Mahkluk “ inilah yang menjadi tulang punggung
globalisasi. Prinsipnya, semakin kita membiarkan kekuatan pasar berkuasa dan
semakin kita membuka perekonomian bagi perdagangan bebas dan kom-petisi,
perekonomian anda akan semakin efisien dan berkembang pesat.
pelanggaran etika bisnis di era globalisasi ini
merupakan hal yang wajar dan biasa saja. Besarnya perusahaan dan pangsa
pasar, tidak menutup kemungkinan terjadinya pelanggaran-pelanggaran etika
berbisnis sekalipun telah diawsai dengan ketatnya per-aturan. Banyak
pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh para pembisnis yang tidak bertanggung
jawab. Hal ini membuktikan terjadinya persaingan bisnis yang tidak sehat dengan
tujuan untuk menguasai pangsa pasar dan mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya demi kemajuan perusahaan tanpa memperdulikan etika berbisnis.
Menghalalkan segala cara adalah salah satu cara untuk menguasai pangsa pasar
dan mencari keuntungan yang besar. Dengan demikian, untuk mewujudkan
bisnis yang menguntungkan dan sehat, maka etika dan norma bisnis harus
dijalankan tanpa harus menghalalkan segla cara bahkan mengorbanak lawan bisnis.
Dalam menciptakan etika bisnis,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. antara lain adalah :
1. Pengendalian
diri
2. Pengembangan
tanggung jawab social ( social responsibility)
3. Mempertahankan
jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan
infomasi dan teknologi
4. Menciptakan
persaingan yang sehat
5. Mampu
menyatakan yang benar itu benar
6. Menerapkan
konsep “pembangunan berkelanjutan”
7. Menghindari
sifat 5K (kolusi, kongkalikong, katabelece, koneksi, komisi)
8. Menumbuh
kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
9. Konsekuen
dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. menumbuhkan
sikap saling percaya antara pengusaha 1 dan golongan pengusaha lainnya
11. perlu
adanya sebagian etika bisnis yang di \tuangkan dalam suatu hukum positif yang
berupa peraturan perundang-undagan
Contoh
Pelanggaran Etika Bisnis
1. Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip
kejujuran
Sebuah perusahaan pengembang di Jombang membuat kesepakatan dengan sebuah
perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan
kesepakatan pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada kontraktor.
Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas
spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa
bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak
perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena
tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan
perusahaan pengembang.
2. Pelanggaran
etika bisnis terhadap hukum
Sebuah perusahaan di Jakarta yaitu PT.ABC karena kondisi perusahaan yang pailit
akhirnya memutuskan untuk melakukan PHK kepada karyawannya. Namun dalam
melakukan PHK itu, perusahaan sama sekali tidak memberikan pesongan sebagaimana
yang diatur dalam UU No. 13/2003
tentang Ketenagakerjaan. Dalam kasus ini
perusahaan x dapat dikatakan melanggar
prinsip kepatuhan terhadap hukum.
3. Pelanggaran
etika bisnis terhadap prinsip empati
Seorang nasabah, sebut saja Mawar dari perusahaan pembiayaan terlambat membayar
angsuran motor sesuai tanggal jatuh tempo karena anaknya sakit parah. Mawar
sudah memberitahukan kepada pihak perusahaan tentang keterlambatannya membayar
angsuran, namun tidak mendapatkan respon dari perusahaan. Beberapa minggu
setelah jatuh tempo pihak perusahaan langsung mendatangi Mawar untuk menagih
angsuran dan mengancam akan mengambil motor yang masih diangsur itu. Pihak
perusahaan menagih dengan cara yang tidak sopan dan melakukan tekanan
psikologis kepada nasabah. Dalam kasus ini kita dapat mengakategorikan pihak
perusahaan telah melakukan pelanggaran prinsip empati pada nasabah karena
sebenarnya pihak perusahaan dapat memberikan peringatan kepada nasabah itu
dengan cara yang bijak dan tepat.
4. Pelanggaran
etika bisnis terhadap transparansi
Sebuah Yayasan ABC menyelenggarakan pendidikan setingkat SMP. Pada tahun ajaran
baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 750.000,- kepada setiap siswa baru.
Pungutan sekolah ini sama sekali tidak diinformasikan kepada mereka saat akan
mendaftar, sehingga setelah diterima mau tidak mau mereka harus membayar.
Disamping itu tidak ada informasi maupun penjelasan resmi tentang penggunaan
uang itu kepada wali murid. Setelah didesak oleh banyak pihak, Yayasan baru
memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakan untuk pembelian seragam guru.
Dalam kasus ini, pihak Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan melanggar
prinsip transparansi.
Ada
3 jenis masalah yang dihadapi dalam etika bisnis yaitu :
1.Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis biasanya
pertanyaan-pertanyaan yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan
sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
2.Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah
pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. permasalahan
ini mencangkup pertanyaan tentang moralitas, aktivitas, praktik, dan struktur
organisasional perusahaan individu sebagai keseluruhan.
3.Individu
Permasalahan individu dalam etika bisnis adalah pertanyaan
yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. masalah ini termasuk
pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan, dan karakteristik individu.
Pelanggaran
yang Terjadi Dalam Dunia Bisnis
Suatu kenyataan skarang ini yang kita hadapi
dalam masyarakat adalah tentang prilaku menyimpang dari ajaran agama, moral,
dan merosotnya etika bisnis. Tumbuh gejala kurangnya rasa solidaritas,
tanggungjawab sosial, tingkat kejujuran, saling curiga, dan sulit percaya
kepada seorang pengusaha jika berhubungan untuk pertama kali. Kepercayaan baru
terbentuk jika sudah terjadi transaksi beberapa kali. Namun ada saja yang
mencari peluang untuk menipu, setelah terjadi hubungan dagang yang mulus dan
lancar beberapa kali, dan pembayaran lancar kalau sudah saling percaya. Tapi
akhirnya yang astu menipu yang lainnya, memanfaatkan kepercayaan yang baru
terbentuk.
Gejala persaingan yang tidak sehat,
menggunakan cek mundur dan cek kosong, utang menunggak tidak dibayar, penyogokan,
saling mematikan di antara pesaing dengan cara membuat isu negatif terhadap
lawan, dan komersialisasi birokrasi tampaknya merupakan hal biasa. Hal yang
kurang etis sering pula dilakukan dalam hal memotong relasi saingan. Apabila
seseorang mempunyai langganan setia, kemudian oleh lawannya disaingi dengan
menawarkan barang dengan harga yang lebih murah, malah kadang-kadang harga
rugi. Ini akan berakibat mematikan saingan dan merugikan diri sendiri dan sama
sekali tidak etis.
Berbisnis
Dengan Etika Bisnis
Pelaksanaan etika bisnis di masyarakat sangat
didambakan oleh semua orang. Namun banyak pula orang yang tidak ingin
melaksanakan etika ini secara murni. Mereka masih berusaha melanggar
perjanjian, manipulasi dalam segala tindakan. Meraka kurang memahami etika
bisnis, atau mungkin saja mereka paham, tetapi memang tidak mau melaksnakan.
Etika bisnis sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis, karena hal ini akan
mendukung terjadinya persaingan secara sehat di antara para pengusaha. Begitu
pen-tingnya etika bisnis maka ada tiga sasaran dan ruang lingkup pokok etika
bisnis, yaitu sebagai berikut:
Etika bisnis sebagai etika
profesi membahas sebagai prinsip, kondisi, dan masalah yang terkait dengan
praktek bisnis yang baik dan etis. Sasaran ini lebih ditujukan kepada para
manajer dan pelaku bisnis, dan sering lebih berbicara mengenai bagaimana
perilaku bisnis itu yang baik dan etis, maka dalam lingkupnya yang pertama ini
sering kali etika bisnis disebut etika manajemen.
Untuk menyadarkan masyarakat,
khususnya konsumen, buruh atau karyawan, dan masyarakat luas pemilik aset umum
semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak bolaeh
dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga. Pada sasaran ini, etika bisnis
bisa menjadi subversif. Subversif karena ia menggugah, mendorong, dan
membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak dibodoh-bodohi, dirugikan, dan
diperlakukan secara tidak adil dan tidak etis oleh praktek bisnis pihak
manapun.
Etika bisnis juga berbicara
mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek
bisnis. Lingkup yang ketiga ini, etika bisnis lebih menekankan kerangka
legal-politis bagi praktek bisnis yang baik, yaitu pentingnya hukum dan aturan
bisnis serta peran pemerintah yang efektif menjamin keberlakuan aturan bisnis
tersebut secara konsekuen tanpa pandang bulu.
Ketiga lingkup dan sasaran etika bisnis ini
berkaitan erat satu dengan yang lainnya, dan bersama-sama menetukan baik
tidaknya, etis tidaknya, praktek bisnis. Dengan demikian, praktek bisnis
diharapkan lebih mementingkan etika dan moral tidak hanya merugikan satu pihak
tapi dapat menciptakan bisnis yang beretika, sehingga satu sama lain saling
diuntungkan.
Sumber : http://cecepmulyana1986.blogspot.com/2012/12/etika-bisnis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar