Strategi militer adalah susunan perencanaan untuk
melancarkan sebuah peperangan, yang didalamnya termasuk penyusunan bala
tentara, pelancaran operasi militer, dan siasat penipuan musuh, untuk meraih
kemenangan demi kepentingan politik. Sementara taktik militer merupakan teknik
dan perencanaan penyusunan unit-unit militer untuk mengalahkan lawan dalam
pertempuran.
Nilai yang tertinggi dalam strategi militer adalah menuju
sebuah kemenangan. Kemenangan diraih dengan cara mengalahkan musuh. Dalam
mengalahkan musuh harus mengetahui kekuatan dan kelemahan musuh.Faktor
fundamental adalah pengaruh moral, iklim, arena, kepemimpinan, dan doktrin.
Sedangkan dimensi adalah pengaruh moral sang penguasa, kemampuan sang jendral,
keunggulan iklim dan lapangan, pelaksanaan hukum dan instruksi, jumlah kekuatan
pasukan, pelatihan perwira dan prajurit, administrasi penghargaan dan hukuman.
Bahwa terdapat pola yang relatif saklek pada diri militer
di hampir semua negara, yaitu terdiri dari prajurit yang tidak termotivasi dan
dipimpin oleh aristokrat. Dalam berperang mereka menggunakan kerangka kerja (framework)
yang relatif sama dan taktik yang serupa pula. Oleh karenanya perbedaan antara
kalah atau menang dalam suatu peperangan menjadi relatif kecil.Sangat penting
untuk memadukan keseluruhan organisasi dalam suatu rantai komando formal (formal
chain of command) sehingga setiap perintah dapat dilaksanakan tanpa
pertanyaan.
Suatu strategi bergantung pada beberapa elemen dasar yang
digunakan dalam menyerang, bertahan, dan melakukan manuver. Kombinasi atas
elemen-elemen tersebut dibatasi oleh usia, teknologi dan organisasi. Di dalam dunia bisnis ini berarti penggunaan
keunggulan jumlah produksi, teknologi, dan sumber daya yang ada untuk meraih
keuntungan.Dalam kemiliteran menaklukkan musuh,mempertahankan posisi,
memperluas teritori (daerah) sebagai misi utama.
Dalam bisnisyang dikejar adalah mengalahkan pesaing,
mempertahankan dan memperluas pangsapasar merupakan tujuan utama.Antara bisnis
dan militer memang sangat berdekatan, topmanagement perusahaan dalam menyiapkan
strategi bisnis berperilaku seperti perwiratinggi militer dalam menyiapkan
strategi perang.Untuk mempertahankan pasar, perusahaan harus “berperang”.
Jikauntuk operasi militer umumnya dibentuk bagian atau divisi dengan fungsinya
sepertidivisi personil, divisi intelijen dan perencanaan operasi, divisi
operasi, divisi logistik,maka dalam organisasi bisnis dikenal adanya
departemen, bagian atau divisi SDM,R&D, produksi, keuangan, logistik dan
lain-lain.
Dalam kemiliteran, prosedur operasi pada umumnya telah
dibakukan (standardisasi). Dalam bisnis kita mengenal SOP (Standard
Operating Procedures). Di dalam sebuah
transformasi terdapat beberapa aspek utama yang tidak hilang, namun hanya
berubah secara epistemologi saja. Aspek utama itulah yang menjadi indikator dan
bukti bahwa strategi bisnis merupakan hasil transformasi dari strategi militer.
Indikator tersebut menurut penulis antara lain : arena, pola persaingan,
instrumen, aktor, dan tujuan. Berikut tabelnya :
Indikator
|
Strategi Militer
|
Strategi Bisnis
|
Arena
|
Medan Pertempuran
|
Pasar
|
Pola Persaingan
|
Pada tataran hidup-mati
|
Kompetisi (mengungguli pesaing)
|
Instrumen
|
Prajurit, senjata, sumber daya alam.
|
Karyawan, produk dagang, teknologi produksi, sumber
daya alam.
|
Aktor
|
Jenderal, aristocrat.
|
CEO, General Manager, Manager.
|
Tujuan
|
Victory, subduing to the enemy
|
Unggul dalam persaingan, memperluas pangsa pasar.
|
Secara epistemologi, terdapat perbedaan mendasar antara
strategi militer dengan strategi bisnis. Pada strategi militer medan
pertempuran menjadi arena, sedangkan strategi bisnis pada pasar. Pola
persaingan pada strategi militer berada pada tataran hidup dan mati sehingga
prudensi menjadi yang utama, sedangkan strategi bisnis bersifat kompetisi bukan
pertarungan yakni mengejar cara ber-efisiensi dan membuat biaya produksi
seminimal mungkin. Decision dan execution pada
strategi militer dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan tertinggi,
sedangkan pada strategi bisnis terpisah dilakukan pemilik modal dan manajer
fungsional, ini terkait dengan efisiensi tersebut. Namun, adanya pergeseran
secara epistemologis tidak berarti menghilangkan indikator yang ada. Hal inilah
yang disebut dengan transformasi strategi militer menuju strategi bisnis.
Agar bisa tahu dan mengeksploitasi kelemahan lawan, butuh
pemahaman mendalam tentang strategi, kapabilitas, pemikiran, dan hasrat para
pemimpinnya seperti juga pengetahuan yang dalam atas kekuatan dan kelemahan
diri kita sendiri. Kroc (Mc Donald) juga telah melakukan ini dengan
1 mengetahui kelebihan restoran yang dimiliki oleh dua bersaudara
tersebut
2 mengkomersialkannya dan membuka franchise ditempat
strategis
3 mengenali perilaku konsumen yang berbeda di tiap-tiap negara
4 mengembangkan inovasi dengan membuat menu makanan lokal.
Untuk mencegah
pesaingnya meniru produknya,
Kroc telah
mematenkan McD
merahasiakan resep kualitas produknya.
Menurut Sun Tzu, membangun jaringan aliansi yang kuat merupakan cara untuk
membendung gerakan aktratif (menarik)dari lawan.
Cara yang dilakukan untuk mentransformasikan strategi
militer menuju bisnis adalah mencari nilai utama dari strategi militer yang
dijadikan indikator, seperti arena, pola persaingan, instrumen, aktor, dan
tujuan, kemudian dirubah dan diaplikasikan ke dalam strategi bisnis. Hal serupa
juga dilakukan Ray Kroc dalam memperluas pangsa pasar McD, walaupun tidak
sepenuhnya ia menyadari hal itu.
· strategi
bertahan
strategi ini merupakan strategi yang digunakan oleh perusahaan yang sudah
menjadi pemimpin atau leader pasar.
ada 6 strategi bertahan menurut
Kotler, yaitu :
1) pertahanan posisi
2) pertahanan sisi/menyamping
3) pertahanan aktif mendahului
4) pertahanan serangan balik
5) pertahanan bergerak
6) pertahanan melalui penciutan
· strategi
menyerang
srtategi ini adalah strategi yang digunakan oleh penantang pasar yang
merupakan urutan kedua atau selanjutnya.strategi tersebut yaitu :
1. Serangan Frontal
2. Serangan Sisi/Melambung
3. Serangan Mengepung
4. Serangan Lintas
5. Serangan Gerilya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar