Senin, 29 Oktober 2012

Analisis Pengaruh fasilitas terhadap kinerja karyawan


 Pengaruh fasilitas terhadap kinerja karyawan 

BAB II
LANDASAN TEORI

   2.1  Pengembangan Variabel Penelitian
Sebagaimana dijelaskan pada hipotesis sebelumnya keunggulan fasilitas dapat memepengaruhi tingkat efektifitas kinerja pegawai. Dalam penelitian ini terdapat  variabel yang mengarah kepada efektifitas kinerja pegawai.

2.1.1 Variabel Fasilitas ibadah : Mushola merupakan sarana ibadah yang cukup efektif karena ditempat suci inilah umat Islam dapat menjalankan ibadah secara berjamaah. Keberadaan mushola saat ini seperti sebuah keharusan bagi para pemilik rumah pemeluk Islam.

2.1.2 Variabel fasilitas toilet  / WC : perlengkapan  yang kegunaan utamanya sebagai tempat pembuangan kotoran , yaitu air seni dan feses.


    2.2  Hipotesis Penelitian

 Produktivitas Kerja
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian, 2002, p.2). Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain; pertama, karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain seperti modal (Kussriyanto, 1993, p.1). bahwa produktivitas mengandung sebuahpengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. Pengertian di atas menunjukkan bahwa ada kaitan antara hasil kerja dengan waktu yang dibutukan untukmenghasilkan produk dari seorang tenaga kerja.Menurut Suprihanto (1992:7), produktivitas diartikan sebagai kemampuan seperangkat sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan sesuatu atau diartikan juga sebagai perbandingan antara pengorbanan (input) dengan penghasilan (output).

Menurut Anoraga dan Suyati, (1995, p.119-121) produktivitas mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis, filosofis dan sistem. Sebagai konsep ekonomis, produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa produktivitas keja dapat diartikan masukan yang diberikan olehtenaga kerja dan satuan keluaran yang dihasilkan oleh tenaga kerja tersebut. Satuan masukan dan satuan keluaran pada produktivitas tenaga kerja hanya tenaga kerja itu sendiri dan hasilnya. Seorang tenaga kerjayang produktif adalah tenaga kerja yang cekatan dan menghasilkan barang dan jasa sesuai mutu yang ditetapkan dengan waktu yang lebih singkat .

Fasilitas
Menurut  komar  (2006 : 13) suatu barang atau fasilitas secara alamiah dan sejalan dengan waktu akan menjadi rusak  secara perlahan , akan tetapi usia kegunaan dapat diperpanjang dengan pemeliharaan.
 
Untuk meningkatkan disiplin kerja karyawan, perlu adanya fasilitas kerja yang baik. Menurut Suad Husnan (2002: 187), “Fasilitas kerja merupakan suatu bentuk pelayanan perusahaan terhadap karyawan agar menunjang kinerja dalam memenuhi kebutuhan karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja karyawan”. Adanya fasilitas kerja yang disediakan oleh perusahaan sangat mendukung karyawan dalam bekerja. Fasilitas kerja tersebut sebagai alat atau sarana dan prasarana untuk membantu karyawan agar lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya dan karyawan akan bekerja lebih produktif. Menurut jurnal dengan adanya fasilitas kerja karyawan akan merasa nyaman dalam bekerja dan menimbulkan semangat kerja untuk mendapatkan hasil yang diharapkan oleh perusahaan.








Minggu, 21 Oktober 2012

Analisis beberapa jurnal


Analisis beberapa jurnal mengenai Tingkat Produktifitas kerja karyawan  dan membuat jurnal sendiri (revisi)



Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Produktivitas Kerja
Perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini mengalami pasang surut akibat krisis moneter yang terjadi di negara kita. Selain itu hendaknya disadari bahwa dimasa sekarang ini mereka berada dalam suatu persaingan yang semakin ketat dan sebuah tantangan besar yaitu era perdagangan global abad 21. Usaha yang dapat bertahan hidup hanyalah mereka yang tanggap dalam memperbaiki kualitas, efisien serta mampu mengantisipasi keinginan dan kebutuhan pasar. Oleh karena itu diperlukan karyawan yang memiliki tingkat produktivitas kerja yang tinggi agar produksi dapat tercapai sesuai dengan target. Karyawan merupakan aset yang berperan penting dalam perusahaan, dengan demikian perlu untuk diperhatikan latar belakang tingkat pendidikannya karena tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap dan tingkah lakunya dan diyakini bahwa karyawan yang berpendidikan tinggi lebih tinggi pula produktivitasnya Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) apakah ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul dan (2) seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul. Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh tingkat pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul dan (2) Mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul.
Populasi penelitian ini adalah karyawan bagian produksi pada Maharani
Handicraft di Kabupaten Bantul yang berjumlah 68 orang. Karena jumlah
populasi kurang dari 100 maka sampel sejumlah populasi yang ada. Ada 2
(dua) variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: (1) tingkat pendidikan
dan (2) produktivitas kerja. Metode pengumpulan data ini adalah angket dan
dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif
persentase dan regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di
Kabupaten Bantul. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien R sebesar 0,715
dan taraf signifikansi ada F hitung yaitu sebesar 0,000 (di bawah 0,05) yang
dapat diintepretasikan bahwa setiap kenaikan indeks tingkat pendidikan akan
diikuti pula oleh kenaikan produktivitas kerja secara signifikan dan sebaliknya.
Besarnya kontribusi nyata




Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel motivasi yang terdiri atas kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan serta kebutuhan aktualisasi terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan pada industri rumah tangga di Kabupaten Sidoarjo. Disamping itu juga ingin diketahui cariabel mana yang mempunyai pengaruh yang kuat atau dominan terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan.
Adapun data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui survei terhadap 40 (empat puluh) responden industri rumah tangga yang berlokasi di 4 (empat) kecamatan yaitu : Kecamatan Tanggulangin, Candi, Buduran dan Waru di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Teknik pengumpulan data yang diambil dengan menggunakan Teknik Non Proporsional Stratified Random Sampling.
Untuk menguji kesahihan dan keandalan intrumen penelitian digunakan analisis validitas dan reabilitas. Teknik validitas yang digunakan adalah construct validity sedangkan teknik reabilitas adalah split-half method (belah dua).
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Model ini dipilih karena dalam penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel-variabel motivasi yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan serta kebutuhan aktualisasi secara serempak menunjukkan pengaruh yang bermakna terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan pada industri rumah tangga di Kabupaten Sidoarjo.
Dari hasil pengujian secara parsial maupun simultan diketahui kebutuhan fisiologis mempunya pengaruh yang paling kuat diantara variabel lainnya terutama untuk Kecamatan Candi. Hal ini sesuai dengan jenis industri rumah tangga di kecamatan tersebut yaitu sayangan dan industri tempe. Dimana industri rumah tangga ini memberikan upah yang lebih rendah dibandingkan dengan industri yang berlokasi di tiga kecamatan lainnya (Kecamatan Tanggulangin, Buduran dan Waru) yang memproduksi tas, koper ataupun sepatu serta kerajinan kulit. Selanjutnya dari semua hasil perhitungan baik yang menggunakan data gabungan seluruh kecamatan maupun untuk masing-masing kecamatan, variabel kebutuhan
aktualisasi diri didapatkan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan produktivitas tenaga kerja. Hal ini terbukti dengan didapatkannya nilai koefisien regresi dan nilai t hitungnya yang rendah. Sesuai dengan teori bahwa kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang paling akhir sendiri pemenuhannya setelah ke empat kebutuhan lainnya terpenuhi. Kondisi ini didukung oleh rendahnya tingkat pendidikan para tenaga kerja karyawan yang tercermin dari hasil pengumpulan data melalui kuisioner.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengusaha industri rumah tangga yang ada di Kabupaten Sidoarjo sebagai masukan yang berupa informasi tentang pengaruh variabel-variabel motivasi terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan, yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan untuk memotivasi pekerjanya.
Kata kunci : motivasi, produktivitas, tenaga kerja, kebutuhan dan industri rumah tangga.





Penelitian ini didasarkan pada tinjauan teoritis dan empiris untuk menjelaskan pengaruh effektifitas penilaian kinerja, efektifitas penggajian berdasar nilai kinerja dan efektifitas keterbukaan nilai kinerja terhadap motivasi kerja pekerja. Penelitian dilakukan pada pekerja bottom line di perusahaan rokok PT. ”G”dengan melakukan kuisioner dan wawancara terhadap sampel sejumlah 142 orang pekerja tetap. Hasil penelitian mengungkapkan pengaruh variabel independen; efektifitas penilaian kinerja dan efektifitas keterbukaan nilai berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu motivasi kerja pekerja. Sedang pengaruh efektifitas penggajian berdasar nilai kinerja tidak berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja pekerja. 88,02 % responden menyatakan setuju dengan sistem pengajian berdasar nilai kinerja Hasil analisa jalur mengungkap variabel efektifitas penilaian kinerja memiliki pengaruh langsung dan tak langsung terhadap motivasi kerja pekerja. Efektifitas penggajian berdasar nilai kinerja tidak memiliki pengaruh langsung, namun memiliki pengaruh tidak langsung terhadap motivasi kerja pekerja. Sedang efektifitas keterbukaan nilai memiliki pengaruh langsung saja pada variabel motivasi kerja pekerja. Secara simultan model penelitian ketiga variabel independen tersebut memiliki pengaruh sebasar 95.5 % terhadap motivasi kerja pekerja.
kata kunci: penilaian kinerja, penggajian berdasar nilai kinerja, keterbukaan nilai kinerja dan motivasi kerja pekerja.

http://www.jurnalmanajemenn.blogspot.com/


 Analisis  Pengaruh fasilitas terhadap kinerja karyawan


Tema                          : Pengaruh fasilitas terhadap kinerja karyawan 

Kata kunci                 : kedisiplinan karyawan dan kinerja karyawan yang baik

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

 Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan dan berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi.Oleh sebab itu, antara perusahaan dengan karyawan harus dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Faktor-faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan adalah disiplin kerja.Disipilin kerja karyawan sangat diharapkan oleh perusahaan dalam rangka merealisasikan tujuan perusahaan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.Disiplin kerja adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Sehingga tingkat disiplin harus tertanam dari diri masing-masing supaya bisa bkerja sengan tim didalam sebuah organisasi, type disiplin ada 2 yaitu disiplin preventif dan disiplin korektif.
beberapa tujuan tindakan disiplin diantaranya adalah :
menciptakan bahwa perilaku-perilaku kar yawan konsisten dengan aturanaturan perusahaan, menciptakan atau memperta hankan rasa hormat dan saling percaya diantara pimpinan dan bawahan, membantu karyawan supaya menjadi lebih produktif. Adapun jenis-jenis masalah disiplin karyawan antara lain (Henry Simamora, 1996: 749) adalah :
- Ketidakhadiran dan keterlambatan
- Sikap buruk dan tidak loyal
- Kecerobohan dan kelataan
- Pembangkangan atasan
- Perkelahian
- Pelanggaran-pelanggaran peraturan perusahaan
- Kinerja yang buruk
- Perlambatan kerja
Agus Mulyono dan Indriyo Gitosudarmo (2001: 22).Agus Mulyono dan Indriyo Gito Mulyono, (2001: 54) “Bahwa pada tingkat perusahaan pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi.” Pertama dengan pemberitaan awal instansi dan pelaksanaan suatu sistem pengukuran akan meninggikan kesadaran pegawai dan minatnya pada tingkat dan rangkaian produktivitas. Diskusi-diskusi pada umumnya para karyawan menghendaki tempat-tempat kerja yang menyenangkan, aman, dan cukup terang, udara yang selalu segar dan jam kerja yang tidak terlalu lama.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:                 
  •   Bagaimana cara memotivasi  karyawan supaya mempunyai disiplin keja ?
  •   Apakah fasilitas mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada perusahaan?


Tujuan penelitian
Penulisan ini bertujuan  memberikan masukan yang mungkin berguna bagi perkembangan perusahaan yang berkaitan dengan karyawan yang meliputi :
disiplin kerja, dan fasilitas kerja karyawan akan dapat diketahui produktivitas kerja karyawan secara finansial dan secara maksimal.


Daftar pustaka :
Manullang, S. 1993. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bina Aksara.
Moh As’ad, 1999, Psikologi Industri, Liberty, Yogyakarta


Jumat, 12 Oktober 2012

pemasaran online dan tidak langsung

PEMASARAN LANGSUNG DAN ONLINE

PEMASARAN LANGSUNG
Apa itu Pemasaran Langsung ?
  1. Mmerupakan komunikasi langsung dengan pelanggan individu yang dibidik secara seksama baik untuk memperoleh tanggapan segera maupun membina hubungan pelanggan yang berlangsung lama.
  2. Model bisnis yang langsung ke pelanggan ( direct-to-customers bussines model ).
    • Harga wajar untuk kenerja tinggi.
    • Kostumisasi.
    • Layanan dan dukungan.
    • Nilai yang unggul bagi pemegang saham.


Apa manfaat-manfaat Pemasaran Langsung ?
Manfaat bagi pembeli :
    • Nyaman.
    • Akses dan pilihan produk yang lebih besar.
    • Interaktif dan segera.
    • Memberi akses ke banyak informasi.


Manfaat bagi penjual :
    • Merupakan alat yang ampuh untuk pembentukan hubungan dengan konsumen.
    • Dapat ditentukan waktunya agar menjangkau calon pelanggan pada saat yang paling tepat.
    • Menekan biaya dan meningkatkan kecepatan dan efisiensi.
    • Fleksible.
    • Medium Global.


Basis Data Pelanggan ( Customer database )
Merupakan kumpulan yang terorganisasi atas data yang menyeluruh tentang pelanggan / calon pelanggan individu, yang meliputi data geografis, demografis psikografis dan perilaku.


Pemasaran berdasarkan Basis Data ( database marketing )
Adalah proses membangun, memelihara dan mengunakan basis data pelanggan dan basis data lain 9 produk, pemasok ) dengan tujuan melakukan kontak dan transaksi dengan pelanggan.


Perusahaan-perusahaan mengunakan Basis data dalam 4 cara :
  1. Mengidentifikasikan calon pelanggan.
  2. Memutuskan pelanggan mana yang akan menerima tawaran khusus.
  3. Memperdalam kesetiaan pelanggan.
  4. Mengaktifkan kembali pembelian pelanggan.


Bentuk-bentuk Pemasaran Langsung
  1. Pemasaran tatap muka.
  2. Pemasaran jarak jauh.
  3. Pemasaran melalui surat langsung ( faks, e-mail, voice mail )
  4. Pemasaran melalui katalog ( mrpkan Pemasaran Langsung melalui katalog cetak, video, elektronik yang dikirim kepada pelangan pilihan; disediakan di took / dipresentasikan secara online.
  5. Pemasaran melalui Televisi yang menghasilkan tanggapan langsung ( direct response television marketing ).
    • Pemasangan iklan tanggapan langsung ( direct response advertising )
    • Saluran belanja dari rumah ( home shopping channel ).




PEMASARAN ONLINE

Pemasaran Online dilakukan memalui system komputer online interaktif, yang menghubungkan pembeli dan penjual secara elektronik.


Ada2 (dua ) jenis saluran pemasaran online :
  1. Layanan Online Komersial, Internet layanan yang menawarkan informasi dan layanan pemasaran online kepada pelanggan yang membayar biaya bulanan, seperti America online, Compuserve dan Prodigy.
  2. Internet, Web global jaringan komputer yang luas dan berkembang pesat yang tidak mempunyai manajemen dan kepemilikan sentral.


Pertumbuhan Pemasaran online
Perdagangan elektronik ( E-Commerce ) . adalah istilah umum untuk proses pembelian dan penjualan yang di dukung oleh sarana elektronik.


Konsumen online
Konsumen online adalah penguna internet. Cara melakukan pemasaran online dengan :
  1. Menciptakan kehadiran online elektronik
Cara ini bisa dilakukan dengan dua cara yaitu ( 1 ) Membeli ruang dilayanan online komersial. ( 2 ) Membentuk situs internet sendiri misalnya dengan Situs Internet Perusahaan ( corporate Web Site ), Situs Internet Pemasaran ( marketing Web Site ).
2. Menempatkan Iklan Online, merupakan iklan yang muncul ketika para pelanggan menjelajahi layanan online / situs internet yang mempunyai papan iklan, jendela timbul tengelam, ticker, roadblock.
  1. Berpartisipasi dalam forum, kelompok berita dan masyarakat internet.
  2. Mengunakan E-mail dan Webcasting, Yang dimaksud dengan webcasting adalah pen-download-an secara otomatis informasi-informasi yang diminati yang sudah dikotumisasi ke PC si penerima yang membuat saluran yang menarik mampu mengirimkan pemasangan iklan internet / informasi lain.


Peluang dan Tantangan Pemasaran Online


Peluang Pemasaran online adalah menjadi model bisnis yang penuh dan lengkap dengan beberapa perusahaan.


Tantangan pemasaran online :
  1. Keterpaparan dan pembelian konsumen yang terbatas.
  2. Demografis dan psikografis pengusaha menjadi menyimpang.
  3. Kekacauan dan kesemrawutan.
  4. Keamanan.
  5. Kepedulian etis.


Pemasaran Langsung Terpadu ( integrated direct marketing ).


Merupakan kampanye pemasaran langsung yang mengunakan sarana dan tahap ganda untuk memperbaiki tingkat tanggapan dan laba.


















Kebijakan Publik dan Isu Etis dalam Pamasaran Langsung


Gangguan, ketidakjujuran, penipuan dan kecurangan.
Penyerangan Privasi




Refferansi :


Philips Kotler dan Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran, jilid 2, edisi ke-9, Bab 17.