Senin, 12 Mei 2014

strategi Militer (bertahan & menyerang)

Strategi militer adalah susunan perencanaan untuk melancarkan sebuah peperangan, yang didalamnya termasuk penyusunan bala tentara, pelancaran operasi militer, dan siasat penipuan musuh, untuk meraih kemenangan demi kepentingan politik. Sementara taktik militer merupakan teknik dan perencanaan penyusunan unit-unit militer untuk mengalahkan lawan dalam pertempuran.
Nilai yang tertinggi dalam strategi militer adalah menuju sebuah kemenangan. Kemenangan diraih dengan cara mengalahkan musuh. Dalam mengalahkan musuh harus mengetahui kekuatan dan kelemahan musuh.Faktor fundamental adalah pengaruh moral, iklim, arena, kepemimpinan, dan doktrin. Sedangkan dimensi adalah pengaruh moral sang penguasa, kemampuan sang jendral, keunggulan iklim dan lapangan, pelaksanaan hukum dan instruksi, jumlah kekuatan pasukan, pelatihan perwira dan prajurit, administrasi penghargaan dan hukuman.
Bahwa terdapat pola yang relatif saklek pada diri militer di hampir semua negara, yaitu terdiri dari prajurit yang tidak termotivasi dan dipimpin oleh aristokrat. Dalam berperang mereka menggunakan kerangka kerja (framework) yang relatif sama dan taktik yang serupa pula. Oleh karenanya perbedaan antara kalah atau menang dalam suatu peperangan menjadi relatif kecil.Sangat penting untuk memadukan keseluruhan organisasi dalam suatu rantai komando formal (formal chain of command) sehingga setiap perintah dapat dilaksanakan tanpa pertanyaan.
Suatu strategi bergantung pada beberapa elemen dasar yang digunakan dalam menyerang, bertahan, dan melakukan manuver. Kombinasi atas elemen-elemen tersebut dibatasi oleh usia, teknologi dan organisasi. Di dalam dunia bisnis ini berarti penggunaan keunggulan jumlah produksi, teknologi, dan sumber daya yang ada untuk meraih keuntungan.Dalam kemiliteran menaklukkan musuh,mempertahankan posisi, memperluas teritori (daerah) sebagai misi utama.
Dalam bisnisyang dikejar adalah mengalahkan pesaing, mempertahankan dan memperluas pangsapasar merupakan tujuan utama.Antara bisnis dan militer memang sangat berdekatan, topmanagement perusahaan dalam menyiapkan strategi bisnis berperilaku seperti perwiratinggi militer dalam menyiapkan strategi perang.Untuk mempertahankan pasar, perusahaan harus “berperang”. Jikauntuk operasi militer umumnya dibentuk bagian atau divisi dengan fungsinya sepertidivisi personil, divisi intelijen dan perencanaan operasi, divisi operasi, divisi logistik,maka dalam organisasi bisnis dikenal adanya departemen, bagian atau divisi SDM,R&D, produksi, keuangan, logistik dan lain-lain.
Dalam kemiliteran, prosedur operasi pada umumnya telah dibakukan (standardisasi). Dalam bisnis kita mengenal SOP (Standard Operating Procedures). Di dalam sebuah transformasi terdapat beberapa aspek utama yang tidak hilang, namun hanya berubah secara epistemologi saja. Aspek utama itulah yang menjadi indikator dan bukti bahwa strategi bisnis merupakan hasil transformasi dari strategi militer. Indikator tersebut menurut penulis antara lain : arena, pola persaingan, instrumen, aktor, dan tujuan. Berikut tabelnya :

Indikator
Strategi Militer
Strategi Bisnis
Arena
Medan Pertempuran
Pasar
Pola Persaingan
Pada tataran hidup-mati
Kompetisi (mengungguli pesaing)
Instrumen
Prajurit, senjata, sumber daya alam.
Karyawan, produk dagang, teknologi produksi, sumber daya alam.
Aktor
Jenderal, aristocrat.
CEO, General Manager, Manager.
Tujuan
Victory, subduing to the enemy
Unggul dalam persaingan, memperluas pangsa pasar.

Secara epistemologi, terdapat perbedaan mendasar antara strategi militer dengan strategi bisnis. Pada strategi militer medan pertempuran menjadi arena, sedangkan strategi bisnis pada pasar. Pola persaingan pada strategi militer berada pada tataran hidup dan mati sehingga prudensi menjadi yang utama, sedangkan strategi bisnis bersifat kompetisi bukan pertarungan yakni mengejar cara ber-efisiensi dan membuat biaya produksi seminimal mungkin. Decision dan execution pada strategi militer dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan tertinggi, sedangkan pada strategi bisnis terpisah dilakukan pemilik modal dan manajer fungsional, ini terkait dengan efisiensi tersebut. Namun, adanya pergeseran secara epistemologis tidak berarti menghilangkan indikator yang ada. Hal inilah yang disebut dengan transformasi strategi militer menuju strategi bisnis.
Agar bisa tahu dan mengeksploitasi kelemahan lawan, butuh pemahaman mendalam tentang strategi, kapabilitas, pemikiran, dan hasrat para pemimpinnya seperti juga pengetahuan yang dalam atas kekuatan dan kelemahan diri kita sendiri. Kroc (Mc Donald) juga telah melakukan ini dengan
     1 mengetahui kelebihan restoran yang dimiliki oleh dua bersaudara tersebut
     2 mengkomersialkannya dan membuka franchise ditempat strategis
     3 mengenali perilaku konsumen yang berbeda di tiap-tiap negara
     4  mengembangkan inovasi dengan membuat menu makanan lokal.
   Untuk mencegah pesaingnya meniru produknya,

Kroc telah mematenkan McD
   merahasiakan resep kualitas produknya.
Menurut Sun Tzu, membangun jaringan aliansi yang kuat merupakan cara untuk membendung gerakan aktratif (menarik)dari lawan.
Cara yang dilakukan untuk mentransformasikan strategi militer menuju bisnis adalah mencari nilai utama dari strategi militer yang dijadikan indikator, seperti arena, pola persaingan, instrumen, aktor, dan tujuan, kemudian dirubah dan diaplikasikan ke dalam strategi bisnis. Hal serupa juga dilakukan Ray Kroc dalam memperluas pangsa pasar McD, walaupun tidak sepenuhnya ia menyadari hal itu.
·         strategi bertahan
strategi ini merupakan strategi yang digunakan oleh perusahaan yang sudah menjadi pemimpin atau leader pasar.
ada 6 strategi bertahan menurut Kotler, yaitu :
1)    pertahanan posisi
2)    pertahanan sisi/menyamping
3)    pertahanan aktif mendahului
4)    pertahanan serangan balik
5)    pertahanan bergerak
6)    pertahanan melalui penciutan

·         strategi menyerang
srtategi ini adalah strategi yang digunakan oleh penantang pasar yang merupakan urutan kedua atau selanjutnya.strategi tersebut yaitu :
1. Serangan Frontal
2. Serangan Sisi/Melambung
3. Serangan Mengepung
4. Serangan Lintas
5. Serangan Gerilya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar